Apdetan Terbaru Blag Ini

Maap sodara, saya baru apdet lagi… baru apdet karena kemaren saya sibuk mempersiapkan diri karena keikutsertaan saya di ajang Kontes Ketampanan Se-dunia, dimana di ajang tersebut, saya harus bersaing dengan beberapa pria keren nan tampan yang ada di dunia, seperti Danbo serta Domo Kun. Tujuannya: untuk mendapatkan predikat sebagai pria paling Tampan se-galaksi bima sakti.

Saingannya Danbo sama Domo Kun…berati muka gue juga kotak dongs?

Yaa..intinya mah bgitu lah.

Naahh.. tapi sibuknya kan kemaren yaa..  Sekarang, saya sudah ga sibuk lagi – dan saya punya waktu buat apdet blag saya tercinta ini.

Cuman bingung saya, mu apdet apa..

Ooiya.. Curhat aja ya; kita isi postingan ini dengan sesi curhat. Okeh? Pada setuju kan?
Kenapa postingannya mau di isi dengan sesi curhat?
Karena kalo diisi sesi idris mah ga muat.

Owkey.. Jadi begini…
Kalian pernah ga ngalamin yang namanya jatuh cinta? Terus waktu jatuh cinta itu, kalian pernah makan di warteg ngga? *apahubungannya*

Emang sih, secara fotogenik mah ga ada hubungannya.. Tapi secara yuridis, ada satu makna bahwa jatuh cinta, itu akan m em pengaruhi kinerja saraf motorik kita. Jadi kalo lagi jatuh cinta, itu jangankan makan di warteg..makan di restoran padang aja enak. Cuman pas bayarnya suka sakit perut.

Lalu?
Lalu apa? Lalu lintas?
Maksudnya.. Lalu apa urusannya sama jatuh cinta?
Gini…
Menurut Prof.Dr.Ir.H.Mputantular,M.Pd.,B.Sc.,M.M dalam bukunya yang berjudul “Sutasoma: The prisoner of azkaban”, menyatakan bahwa :

“Setiap kegiatan, yang dilakukan baik secara sengaja atau tidak sengaja, bermaksud untuk mulai menyayangi orang lain, maka disebut sebagai jatuh cinta.”

Hal senada diucapkan oleh kepala negara Rep. Majapahit, yaitu GajahMada, dalam akun twiternya @gajahmada_unyu :

“@gajahmada_unyu : jatuh cinta is better than jatuh miskin – 8 mins ago via Nokia Senter (2100).”

Jadi intinya………

Ga nemu intinya.. Udahan aja ya, sampe sini.
Siyu en gusbray..