HUJAN vs BPL

Sebagai orang yang keren, gue tentunya punya blog. Dan sebagai orang keren yang punya blog, gue tentunya suka blogwalking. Dan sebagai orang keren yang punya blog dan suka blogwalking, gue tentunya sangat menyayangi kalian.. rekan2 sesama blogstar.
Nah.. itulah sebabnya, kenapa gue suka bangsat.. ehh.. suka banget mengunjungi blog kalian. Ya, blogwalking..!
Dan soal blogwalking, gue mau cerita dikit nih.
Jadi ceritanya, waktu gue menyambangi blognyaaaaaa.. siapa yak? ..gue lupa..! Yah, itu lah! Sapa tau..!!?
Pokoknya, gini..
Kebiasaan gue tiap blogwalking, adalah gue yang ngga asal mngunjungi doank. Gue juga sering mbaca2 tulisan yang ditulis sama kalian, rekan-rekan blogstar gue yang dimuliakan oleh keluarganya masing-masing.
Dan ketika gue mengunjungi blognya (sebut saja) bunga, gue baca tulisan dia. Entah kenapa, tuh tulisan ngena banget buat gue.. Beberapa kalimatnya gue banget!
Nih gue kasih skrinsut-nya..

blog orang

Ya. Apa yang dituliskan tersebut, merupakan sebuah hal umum yang biasa dirasakan oleh orang siapapun, tak terkecuali dia itu kaya, miskin, baik, jahat, ganteng, monyong, songhek, atau.. whatever!

Tak dipungkiri memang.. Meski bau, namun cinta itu kerap menjadi satu substansi, yang ngga bisa dipisahkan dari kehidupan kita.

Okelah.. apa pentingnya ngebahas cinta? Toh situasinya juga lagi genting -dengan banjir dimana-mana. Bukanlah waktu yang tepat untuk ngomong soal cinta di saat hujan turun dan mengakibatkan banyak genangan. “Mending kalo genangan.. kalo bikin orang kelelep..?!!”
Ya memang itulah banjir..
Ngomong soal banjir, maka ngga lepas dari yang namanya hujan. Hujan (menurut gue) adalah sebuah kondisi alam yang ngga banget. Kenapa? Karena hujan mengganggu kreatifitas kita -gue khususnya. Gue yang seharusnya bisa bekerja, melakukan berbagai aktifitas, berkreasi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa, dipaksa untuk bermalas-malasan di kamar, cuma karena hujan yang turun yang disertai cuaca dingin yang menusuk sampe anus.. sorry, menusuk tulang maksudnya..
Dari pagi sampe pagi lagi.. dari malam sampe malam lagi.. dari subuh sampe subuh lagi.. hujan ngga brenti2! *kamfret
Mending kalo punya istri.. lah kalo wifeless?! (Wifeless.. Bahasa apa itu? Maksain sekali)
Ngga ada kewajiban memang, untuk punya istri di musim hujan. Tapi, jikalau itu memang bisa dilakukan, punya istri di musim hujan seperti ini jelas akan memberi benefit.
Namun, niat punya istri di musim hujan tentu tidak akan semudah yang dibayangkan. Kenapa? Karena seperti halnya teori supply and demand, ketersediaan unit istri di pasaran kian menipis. Sungguh?
Ya! Ini dikarenakan jumlah permintaan yang melonjak drastis di musim hujan seperti ini. Sebagai dampak, tambah panjang lah daftar kaum wifeless semacam gue.
…ini apa sih?!

Next.. Lepas dari soal istri, namun masih seputar hujan serta dingin.
Apa cerita gue soal hujan?
Jadi gini..
Di sini, di sekitar tempat gue tinggal, ada kampung, namanya kampung Belentuk. Ya memang gue tinggal di kampung Belentuk.. (ngga mau ngaku amat..!? – namanya jelek sih)
Nah, tanpa memedulikan hujan yang datang tiap sore, para aktivis kampung Belentuk nekat menggelar kompetisi sepakbola yang bertajuk BPL (Belentuk Premiere League). Kompetisi yang disiarkan langsung oleh Belentuk TV itu, memang bukan yang pertama kalinya. Tahun2 sebelumnya, kompetisi ini juga digelar. Kompetisi ini, memang identik dengan gaya bermain Kick n Run-nya. Kenapa Kick n Run? Karena kompetisi yang satu ini, emang identik dengan kericuhan. Ibaratnya, kalo di kampung gue itu, wis maen ora ribut.. Asem! Makanya, kadang keributan ini sengaja diadakan, untuk menambah kemeriahan BPL. Ibaratnya, acara berantemnya antar pemain di sini, sama kayak cheerleader-nya acara basket. In other words: wajib ain!
Udah bukan wajib kipayah lagi levelnya.. but wajib ain.
Berikut gambar pertandingannya..

BPL

Namun, sejauh ini, baru pertandingannya aja yang berlangsung; sementara ricuhnya belum tampak. Tapi pasti ada sih kayaknya mah..! Entah di fase mana.. Apa di fase penyisihan grup, 16 besar, perempat final, semi final atau bahkan di final. Atau pas pembagian piala..?! wallohu’alam.
Pokoknya, nanti, kalo pas ricuhnya gue pas lagi nonton, gue bakal share sama kalian.. Gue share juga di akun2 socmed gue.. Termasuk Google+
Jadi, doain aja.. biar kita (khususnya gue) ngga harus nunggu sampe level final buat dapet moment ricuhya. Mudah2an aja besok juga udah bisa ricuh. Amin..

Oke, sekian aja dari gue. Sekarang gue mau kirim2 salam buat keluarga di rumah, temen2 di kantor, sama sekalian buat Chacha Anisa yang lagi siaran di TipiWan. Cemungudh eeaa siarannya..! #eeaaa

36 thoughts on “HUJAN vs BPL

  1. nungguin ricuh, dari pagi dah nongkrong dimari bang.
    tu payung dari jaman nennek moyang ampe yg modern (hiden kali ya, canggih)
    untung sdah wifed 🙂 nggak kdinginan hujan pagi2

  2. Haha. Makasih udah di-screen shoot, Bang :). Terharu :”)
    Surabaya juga sering hujan, Bang, untunglah gag banjir.

    Salam hangat dari Surabaya 🙂

  3. Gaya bahasanya memang unik tapi asyik om .. kalau gak salah saya juga baca postingan yang dimaksud, kalau gak salah yang dikutip hanya bagian itu …
    gaya bermain sepakbola kick n run, itu apa bercampur dengan olah raga tinju ya … 🙂

Leave a reply to Mohammad Isnaeni Cancel reply